Distribusi
usia dan jenis kelamin penduduk dalam negara atau wilayah tertentu dapat
digambarkan dengan suatu piramida penduduk. Grafik ini berbentuk segitiga,
dimana jumlah penduduk pada sumbu X, sedang kelompok usia (cohort) pada sumbu
Y. Penduduk lak-laki ditunjukkan pada bagian kiri sumbu vertikal, sedang
penduduk perempuan di bagian kanan.
Piramida penduduk menggambarkan perkembangan penduduk dalam kurun waktu tertentu.
Piramida penduduk menggambarkan perkembangan penduduk dalam kurun waktu tertentu.
Negara atau daerah dengan angka kematian bayi yang rendah dan
memiliki usia harapan hidup tinggi, bentuk piramida
penduduknya hampir menyerupai kotak, karena mayoritas penduduknya hidup hingga
usia tua. Sebaliknya yang memiliki angka kematian bayi tinggi dan usia harapan
hidup rendah, piramida penduduknya berbentuk menyerupai genta (lebar di
tengah), yang menggambarkan tingginya angka kematian bayi dan tingginya risiko
kematian.
Pengendalian penduduk
adalah kegiatan membatasi pertumbuhan penduduk, umumnya dengan mengurangi
jumlah kelahiran. Dokumen dari Yunani Kuno telah membuktikan adanya upaya
pengendalian jumlah penduduk sejak zaman dahulu kala. Salah satu contoh
pengendalian penduduk yang dipaksakan terjadi di Republik Rakyat Cina yang
terkenal dengan kebijakannya 'satu anak cukup'; kebijakan ini diduga banyak
menyebabkan terjadinya aksi pembunuhan bayi, pengguguran kandungan yang
dipaksakan, serta sterilisasi wajib.
Indonesia juga
menerapkan pengendalian penduduk, yang dikenal dengan program Keluarga
Berencana (KB), meski program ini cenderung bersifat persuasif ketimbang
dipaksakan. Program ini dinilai berhasil menekan tingkat pertumbuhan penduduk
Indonesia.
Semua orang yang mendiami wilayah
Indonesia disebut penduduk Indonesia. Berdasarkan sensus penduduk yang diadakan
setiap 10 tahun sekali, diperoleh data jumlah penduduk Indonesia sebagai
berikut :
a. Tahun 1961 = 97,1 juta jiwa
b. Tahun 1971 = 119,2 juta jiwa
c. Tahun 1980 = 147,5 juta jiwa
d. Tahun 1990 = 179.321.641 juta jiwa
e. Tahun 2004 = 238.452 juta jiwa
b. Tahun 1971 = 119,2 juta jiwa
c. Tahun 1980 = 147,5 juta jiwa
d. Tahun 1990 = 179.321.641 juta jiwa
e. Tahun 2004 = 238.452 juta jiwa
Sensus penduduk
(cacah jiwa) adalah pengumpulan, pengolahan, penyajian dan penyebarluasan data
kependudukan. Jumlah pendudukditentukan oleh :
a. Angka kelahiran;
b. Angka kematian;
c. Perpindahan penduduk, yang meliputi
:
2. Reurbanisasi, yaitu perpindahan
penduduk kembali ke desa.
3. Emgrasi, yaitu perpindahan
penduduk ke luar negeri.
4. Imigrasi, yaitu perpindahian
penduduk dari luar negeri ke dalamnegeri.
5. Remigrasi, yaitu perpindahan
penduduk kembali ke negara asal.
6. Transmigrasi, yaitu perpindahan
penduduk dari satu pulau kepulau lain dalam satu negara.
Untuk mengatasi
kepadatan penduduk, pemerintah menggalakkan program transmigrasi. Adapun
jenis-jenis transmigrasi yang ada adalah :
1. Transmigrasi umum, yaitu transmigrasi yang biayanya ditanggung pemerintah ditujukan untuk penduduk yang memenuhi syarat.
2. Transmigrasi spontan/swakarsa, yaitu transmigrasi yang seluruh pembiayaannya ditanggung sendiri. Pemerintah hanya menyediakan lahan pertanian dan rumah.
3. Transmigrasi lokal, yaitu transmigrasi yang dilakukan dalam satu wilayah provinsi.
4. Transmigrasi khusus/sektoral, yaitu transmigrasi yang dilakukan karena penduduk terkena bencana alam.
5. Transmigrasi bedol desa, yaitu transmigrasi yang dilakukan oleh seluruh penduduk desa berikut pejabat-pejabat pemerintahan desa.